Kamis, 29 September 2011

Menjelang "Gestapu"


Gestapu, sesuai dengan apa yang telah di umumkan oleh Letkol. Oentung, bahwa gerakan malam itu bernama Gerakan 30 September tanpa imbuhan PKI dan atau partai mana pun. gerakan itu kemudian menjadi sebuah awal yang gelap tentang sebuah sejarah bangsa Indonesia. Gerakan ini kemudian disahkan untuk kemudian menjadi stigma Legal bahwa PKI adalah musuh nasional dan perlu di bumi hanguskan.
Gerakan yang kemudian berkembang menjadi sebuah Genocide ini menciptakan luka sejarah yang tak tersembuhkan hanya dengan sekedar maaf. mereka yang melakukan pembantaian itu tidak pernah sadar bahwa komunitas imajiner yang bernama Indonesia ini di bangun dari sebuah komunikasi dan konflik yang intens antara komunisme dan muslim. meski tidak bisa di katakan di lahirkan dari Sarekat Islam, PKI di besarkan oleh embrio pecahan Sarekat Islam di Semarang.
Kini wajah negeri ini tak lagi segelap masa itu. namun kegelapan masa itu tidak lagi menemukan titik terang walau secercah. sejarah tinggal lah sejarah dan masa lalu tak lagi “boleh” di ungkapkan kebenarannya di negeri yang sedang berproses menjadi negeri nan demokratis ini. bukankah urgensi memory kelampuan akan terkonstruk dengan sangat apik, ketika kesalahan pilihan tidak terulang untuk kedua kalinya?! semoga rasa ingin tahu atas kebenaran dan kemerdekaan berfikir tak lagi melahirkan ketakutan atas nama besar PKI. karena PKI dilahirkan untuk turut memerdekakan bangsa yang besar ini...

PKI yang "di claim" mati itu meninggalkan secercah rasa dan akan tetap menghantui pikiran jiwa-jiwa yang merdeka....


salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar